Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Difusi dan Osmosis

Difusi dan Osmosis - Difusi dan osmosis merupakan peristiwa perpindahan zat yang terjadi pada sel tumbuhan. Semua sel tumbuhan dikelilingi oleh selaput atau membran. Membran sel tidak dapat dilalui oleh semua zat. Membran sel berfungsi seperti tirai kasa di jendela rumahmu yang dapat dilalui udara tetapi tidak dapat dilalui benda-benda yang besar seperti serangga atau kerikil bahkan nyamuk.

Difusi dan Osmosis

Sel-sel tumbuhan dapat dilewati air, zat-zat makanan yang terlarut, oksigen dan karbondioksida baik ke dalam atau ke luar sel. Bagian-bagian penyusun zat di alam ini selalu dalam keadaan bergerak. Bagian-bagian penyusun zat yang ukurannya sangat kecil disebut partikel. Partikel tersebut menyebar merata ke segala arah. Zat-zat bergerak dari tempat yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi ke tempat yang konsentrasinya lebih rendah. Proses perpindahan zat seperti tersebut disebut difusi.

Proses Difusi

Konsentrasi suatu zat adalah ukuran yang menunjukkan jumlah suatu zat dalam volume tertentu. Difusi partikel zat itu akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua tempat tersebut sudah sama. Zat-zat makanan yang terlarut berdifusi ke dalam sel melewati membran sel jika konsentrasi zat makanan di luar sel lebih banyak dari pada yang ada di dalam sel. Dengan cara yang sama, zat-zat makanan terlarut berdifusi ke luar sel melewati membran sel jika konsentrasi zat di dalam sel lebih banyak dari pada yang ada di bagian luar sel.

Difusi air melalui membran sel adalah suatu contoh peristiwa osmosis. Difusi air melalui membran sel itu juga berlangsung dari tempat yang mempunyai konsentrasi air tinggi ke tempat yang berkonsentrasi air rendah. Konsentrasi air merupakan ukuran yang menunjukkan jumlah air dalam volume tertentu suatu larutan. Jika konsentrasi air di bagian luar sel lebih banyak dibandingkan di bagian dalam sel, maka air cenderung bergerak ke dalam sel melalui membran.

Proses Osmosis

Proses Osmosis (Zat-zat bergerak dari tempat yang mempunyai konsentrasi lebih rendah ke tempat yang konsentrasinya lebih tinggi)

Dapat pula dikatakan bila konsentrasi zat yang terlarut dalam air lebih tinggi di bagian dalam sel dari pada di luar sel, maka air cenderung bergerak ke dalam sel melalui membran. Jika konsentrasi air di bagian dalam sel lebih tinggi dibandingkan di bagian luar sel, atau konsentrasi zat yang terlarut dalam air di bagian luar sel lebih tinggi dari pada di dalam sel, maka air cenderung bergerak ke luar sel melalui membran.

Pertukaran Gas

Saat kamu bernapas, paru-parumu menerima campuran gas yang disebut udara. Udara disusun dari nitrogen, oksigen, dan sedikit karbondioksida. Dengan menghembuskan napas, kamu mengeluarkan campuran gas yang banyak mengandung karbondioksida. Pertukaran gas ini adalah salah satu cara bagaimana sel-sel tubuhmu yang hidup memperoleh gas-gas yang dibutuhkan dan membuang gas-gas sisa yang tidak dibutuhkan.

Tumbuhan juga memerlukan air dan karbondioksida untuk tetap hidup. Tumbuhan menyerap air dan mineral melalui akar, dan selanjutnya akan diangkut melalui batang menuju daun. Air menguap dari jaringan daun dan dilepaskan melalui stoma dan lentisel sebagai uap air. Karbondioksida yang berupa gas masuk ke dalam tubuh tumbuhan melalui stoma di permukaan daun dan lentisel di permukaan batang.

Daun tumbuhan darat memperoleh karbondioksida dari udara sekitarnya melalui difusi. Udara di sekitar tumbuhan mengandung karbondioksida lebih banyak dibandingkan di dalam daun, sehingga gas karbondioksida berdifusi ke dalam daun melalui stoma di epidermis daun. Selain itu pada bagian batang bisa dijumpai adanya pori-pori untuk pertukaran gas yang disebut lentisel.

Umumnya lentisel terdapat pada batang yang telah mengeras. Di samping itu pada tumbuhan tertentu dijumpai bentuk-bentuk khusus pada tubuhnya untuk memenuhi kebutuhan akan udara. Sebagai contoh, tahukah kamu tumbuhan beringin yang memiliki akar gantung, tanaman padi memiliki batang yang berongga serta tumbuhan enceng gondok mempunyai tangkai daun yang berongga.

Pada stomata (tunggal = stoma), bila sel penutup menyerap air secara osmosis, maka sel-sel tersebut mengembang atau membengkak. Pembengkakan menyebabkan stoma membuka. Bila stoma membuka, gas karbondioksida dapat berdifusi ke dalam daun. Gas oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis dapat juga keluar dari daun melalui stoma yang membuka. Bila sel penjaga kehilangan air secara osmosis, maka sel-sel tersebut mengkerut.

Pengerutan sel penutup dapat menyebabkan stoma menutup. Bila stoma menutup, gas karbondioksida dan oksigen tidak dapat masuk atau keluar dari daun. Pertukaran udara seperti dijelaskan di muka selain terjadi pada stoma juga terjadi pada lentisel. Pertukaran udara melalui stoma dan lentisel tersebut terjadi pada tumbuhan berpembuluh. Pada tumbuhan tidak berpembuluh pertukaran udara terjadi secara difusi melalui membran plasma sel-sel penyusun tubuhnya.