Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ciri-Ciri Guru yang Konstruktivis

Ciri-Ciri Guru yang Konstruktivis - Pada kesempatan ini admin niatku.com akan berbagi informasi mengenai Ciri Ciri Guru yang Konstruktivis. Bagi guru tentunya anda harus membaca artikel ini, agar anda bisa mengetahui apakah anda seorang guru yang konstruktivis.

Ciri-Ciri Guru yang Konstruktivis

Ciri Ciri Guru yang Konstruktivis

Menurut Brooks & Brooks (Iim Waliman, dkk. 2001) terdapat beberapa ciri yang menggambarkan seorang guru yang konstruktivis dalam melaksanakan proses pembelajaran siswa, yaitu:

  1. Guru mendorong, menerima inisiatif dan kemandirian siswa.
  2. Guru menggunakan data mentah sebagai sumber utama pada fokus materi pembelajaran.
  3. Guru memberikan tugas-tugas kepada siswa yang terarah pada pelatihan kemampuan mengklasifikasi, menganalisis, memprediksi, dan menciptakan.
  4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menguraikan isi pelajaran dan mengubah strategi belajar mengajar.
  5. Guru melakukan penelusuran pemahaman siswa terhadap suatu konsep sebelum memulai pembelajaran.
  6. Guru mendorong terjadinya dialog dengan dan antar siswa.
  7. Guru mendorong siswa untuk berfikir, melalui pertanyaan-pertanyaan terbuka dan mendorong siswa untuk bertanya sesama teman.
  8. Guru melakukan elaborasi respon siswa siswa, baik yang sudah benar maupun yang belum benar.
  9. Guru melibatkan siswa pada pengalaman yang menimbulkan kontradiksi dengan hipotesis siswa dan mendiskusikannya.
  10. Guru memberikan waktu berfikir yang cukup bagi siswa dalam menjawab pertanyaan
  11. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba menghubungkan beberapa hal yang dipelajari untuk meningkatkan pemahaman.
  12. Guru di akhir pembelajaran memfasilitasi proses penyimpulan melalui acuan yang benar.

Prinsip-Prinsip Konstruktivisme

Secara garis besar, prinsip-prinsip konstruktivisme yang diterapkan dalam belajar mengajar adalah:

  1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.
  2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar.
  3. Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah.
  4. Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi berjalan lancar.
  5. Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa.
  6. Struktur pembalajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan.
  7. Mencari dan menilai pendapat siswa.
  8. Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa.