Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Sahur Puasa Ramadhan yang Baik

Cara Sahur Puasa Ramadhan yang Baik - Selama berpuasa, pola makan berubah, dari tiga kali sehari menjadi dua kali sehari. Hal ini pun membuat kebutuhan energi berkurang, karena kerja organ tubuh menjadi lebih lambat. Jeda menuju waktu berbuka sekitar 14 jam, sehingga orang kadang berpikir untuk menambah porsi makanan agar kuat selama berpuasa.

Cara Sahur Puasa Ramadhan yang Baik

Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar. Baik makanan saat sahur maupun berbuka seharusnya memenuhi kebutuhan gizi, bukan sekadar menghilangkan rasa lapar atau demi ketahanan selama berpuasa.

Setidaknya ada empat kesempatan menyantap makanan saat berpuasa, yakni saat sahur, berbuka, makan malam dan selingan. Waktu sahur di pagi buta kadang membuat orang makan seadanya. Bahkan makanan instan pun jadi solusi karena rasa kantuk jika harus memasak. Padahal, makanan saat sahur bakal jadi bekal selama jeda 14 jam menanti waktu berbuka.

Cara Sahur Puasa Ramadhan yang Baik

Baginda Rasulullah SAW merupakan panutan bagi kita. Setiap kalamnya, perbuatannya, dan gerak-geriknya patut kita contoh. Sehingga, mudah-mudahan menjadi keberkahan bagi kita yang mengikutinya.

Bersahur adalah anjuran Rasulullah SAW, seperti diriwayatkan bahwa Rasul bersabda,
Bersahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat keberkahan.” (HR Bukhari Muslim).

Hadis tersebut menunjukkan, seorang yang berpuasa diperintahkan untuk bersahur karena di dalamnya terdapat kebaikan yang banyak serta keberkahan yang agung, baik di dunia maupun di akhirat.

Anjuran ini dipertegas dalam hadis-hadis yang lain, di antaranya adalah Sabda Rasulullah,
Pembeda antara puasa kita dan puasa ahlul kitab adalah makanan sahur.”

Lalu, adakah menu sahur yang dianjurkan Rasulullah? Ya, di antara menu yang dianjurkan saat bersahur adalah memakan buah kurma.

Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah,
Sahurnya orang Mukmin adalah buah kurma.” (HR Abu Daud). Namun, untuk mendapatkan keberkahan sahur seperti dalam hadis di atas, tidaklah harus dengan menu khusus.

Keberkahan sahur dapat diraih dengan menu apa pun yang halal walaupun hanya dengan seteguk air. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW,
Makanan sahur merupakan makanan yang berkah maka janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya seteguk air, sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang bersahur.” (HR Ahmad).

Selain menu sahur, ada juga waktu sahur yang dianjurkan Rasulullah saw. Jika saat berbuka puasa kita disunahkan mempercepat berbuka, maka saat bersahur kita disunahkan untuk mengakhirkannya. [ Cara Buka Puasa Ramadhan sesuai Hadits ]

Adakah ukuran waktu khusus yang dilakukan Rasulullah saat bersahur? Ya, sesuai dengan hadis yang diriwayatkan al-Imam al-Bukhori, sahabat Nabi yang bernama Zaid bin Tsabit pernah bersahur bersama Rasulullah dan melaksanakan shalat Subuh.

Setelah itu, lalu Zaid ditanya, “Berapa lama jarak antara usai sahur dan shalat Subuh?” Sayidina Zaid menjawab, “Seukuran membaca 50 ayat dari Alquran.” Kalau diukur dengan bacaan Alquran yang sedang, kurang lebih 15 menit sebelum Subuh.

Hadis-hadis di atas mengajarkan kepada kita bersahur ala Rasulullah. Semoga kita dapat mengikuti sunah-sunah beliau sehingga kita termasuk orang yang mendapatkan kehormatan di surga bersama beliau.

Makanan Sahur Puasa Ramadhan yang Baik

Biji-bijian

Biji-bijian kaya akan serat yang membantu sistem pencernaan dan membersihkan saluran pencernaan. Makan biji-bijian saat sahur juga membuat perut terasa kenyang lebih lama. Protein dalam biji-bijian juga penting untuk memperbaiki dan membangun jaringan tubuh Anda. Protein juga memperkuat kekebalan tubuh, jadi tubuh tidak akan gampang sakit selama puasa.

Konsumsi biji-bijian yang cukup saat sahur juga membuat tubuh berenergi karena kandungan vitamin B juga meningkatkan metabolisme tubuh. Biji-bijian yang dapat dikonsumsi saat sahur misalnya, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, buncis, dan kacang polong.

Kurma

Meski kurma sering direkomendasikan untuk menu saat berbuka, ternyata ia juga baik untuk sahur. Kurma mengandung tiga jenis zat gula yakni glukosa, sukrosa, dan fruktosa. Glukosa berfungsi untuk menaikkan kadar gula dalam darah dan fruktosa serta sukrosa berfungsi untuk menjaganya agar tetap stabil.
Selain itu, kurma juga kaya akan serat. Sebaiknya, Anda menyelipkan paling tidak dua butir kurma untuk sahur maupun berbuka.

Sayur dan Buah

Pilihan menu sahur yang baik haruslah memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi. Selain itu, kebutuhan cairan dan elektrolit harus dipenuhi. Sayur dan buah jadi menu yang wajib ada saat sahur. Sayur dan buah kaya akan serat, vitamin, kalsium dan mineral yang diperlukan tubuh. Pilih sayuran dengan kadar air tinggi. Misalnya, sayur diolah menjadi sop. Buah pun demikian. Pilih buah dengan kadar air tinggi misalnya melon dan semangka. Namun perlu diingat, jangan konsumsi buah dengan rasa terlalu asam, apalagi perut masih dalam keadaan kosong.

Beras Merah

Setelah sahur, tubuh tidak mendapat asupan nutrisi apapun selama kurang lebih 14 jam. Perut akan terisi saat berbuka. Sehingga penting untuk menyantap makanan yang lambat dicerna tubuh atau makanan yang mampu membuat perut terasa kenyang sepanjang hari. Sebaiknya, konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, salah satunya beras merah. Orang Indonesia cenderung memilih beras putih sebagai sumber karbohidrat utama, tapi selama bulan puasa, ada baiknya mengombinasi konsumsi beras putih dengan beras merah. Karakter Berdasarkan Nomor Surat dalam Al-Quran ]

Beras merah mengandung karbohidrat kompleks, yakni karbohidrat dengan struktur kimia yang rumit. Proses pemecahan dan penyerapannya perlu waktu lebih lama daripada karbohidrat sederhana. Dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks, pengolahan karbohidrat menjadi sumber energi memakan waktu lama. Hal ini membuat tubuh bisa tahan berjam-jam tanpa asupan.

Daging

Tak ada salahnya menambahkan daging dalam menu sahur. Daging membantu memenuhi kebutuhan protein tubuh. Protein digunakan dalam proses metabolisme untuk menghasilkan energi. Namun, jangan terlalu banyak mengonsumsi daging saat sahur. Saat berpuasa, asupan cairan dalam tubuh akan berkurang sehingga oksigen dalam mulut berkurang. Protein dari daging berubah menjadi asam amino. Bakteri dalam mulut akan memecah asam amino dan menyebabkan mulut berbau tidak sedap.

Makanan yang Dihindari saat Sahur Puasa Ramadhan

Makanan yang terlalu manis

Makanan yang mengandung gula adalah makanan yang tinggi kalori dan rendah nutrisi. Tak masalah mengonsumsi jenis-jenis makanan ini. Namun perlu dihindari makanan yang terlalu manis atau mengandung gula berlebih. Konsumsi makanan yang terlalu manis saat sahur hnaya akan membuat Anda cepat haus dan perut terasa kembung.

Kafein

Kebiasaan meminum kopi saat pagi mungkin sebaiknya direm selama masa puasa. Terlalu banyak konsumsi kafein saat sahur membuat tubuh dehidrasi dan lesu. Sebaiknya, hindari minum kopi atau minuman bersoda saat sahur.

Gorengan menjadi makanan yang cepat dan praktis untuk dibuat. Namun sebaiknya hindari gorengan untuk menu sahur. Proses pencernaan gorengan perlu waktu dan energi yang besar, sehingga belum sampai berbuka tubuh akan terasa lemas. Selain itu, gorengan membuat Anda merasa haus dan perut kembung.

Mengonsumsi makanan yang terlalu asin dan pedas saat sahur membuat tubuh mengalami ketidakseimbangan kadar sodium. Hal ini membuat Anda merasa lebih haus sepanjang hari.