Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Reproduksi pada Tumbuhan

Reproduksi pada Tumbuhan - Pada artikel ini akan dipelajari berbagai macam cara reproduksi kelompok besar tumbuhan, yaitu tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae), tumbuhan berbiji terbuka (Gym nospermae), tumbuhan paku (Pteridophyta) dan Lumut (Bryo phyta). 

Reproduksi pada Tumbuhan

Reproduksi pada Tumbuhan

Reproduksi Tumbuhan Angiospermae

Tumbuhan Angiospermae atau tum buhan biji tertutup adalah tumbuhan yang memiliki ciri bakal biji berada dalam bakal buah (ovarium). Bakal buah adalah bagian putik yang membesar yang tersusun oleh daun buah (karpel). Bakal buah selanjutnya akan berkembang menjadi buah dan bakal biji berkembang menjadi biji. Tumbuhan biji tertutup sangat penting bagi kehidupan manusia maupun hewan, karena tumbuhan inilah yang menyediakan hampir semua bahan makanan yang berasal dari tumbuhan. Tumbuhan Angiospermae mengalami reproduksi aseksual dan reproduksi seksual.

a. Reproduksi Aseksual

Reproduksi Aseksual Alami

  • Rhizoma
  • Stolon
  • Umbi Lapis
  • Umbi Batang
  • Kuncup Adventif Daun

Reproduksi Aseksual Buatan

  • Cangkok
  • Merunduk
  • Menyambung (enten)
  • Menempel (okulasi)
  • Setek

b. Reproduksi Seksual pada Tumbuhan Angiospermae

1) Penyerbukan (Polinasi)

Berikut ini macam-macam perantara yang dapat membantu penyerbukan dan istilahnya!

  • Angin (Anemogami)
  • Serangga (Entomogami)
  • Burung (Ornitogami)
  • Kelelawar (Kiropterogami)
  • Manusia (Antropogami)

2) Pembuahan (Fertilisasi)

3) Penyebaranan Biji

Berikut ini akan dibahas ber bagai cara penyebaran biji dan istilah untuk masing-masing perantara.

  • Anemokori
  • Hidrokori
  • Zookori
  • Antropokori

4) Perkecambahan

Reproduksi Tumbuhan Gymnospermae

Tumbuhan Gymnospermae tidak memiliki bunga seperti halnya tumbuhan Angiospermae. Namun, tumbuhan Gymnospermae memiliki alat reproduksi seksual (generatif) yang disebut strobilus atau runjung. Pada tumbuhan pinus dan melinjo terdapat dua jenis strobilus dalam satu pohon yaitu strobilus jantan dan strobilus betina. Pada tumbuhan pakis haji strobilus jantan dan betina terpisah atau tidak berada dalam satu pohon. Pada strobilus jantan terdapat sporangia (ruang-ruang spora). Sel-sel di dalam sporangia akan mengalami meiosis dan menghasilkan mikrospora. Mikrospora akan berkembang membentuk serbuk sari. Serbuk sari yang dihasilkan oleh tumbuhan pinus adalah serbuk sari yang yang bersayap. Pada strobilus betina terdapat banyak megasporangium. Sel dalam megasporangium akan mengalami meiosis dan menghasilkan megaspora. Inti megaspora akan mengalami mitosis membentuk sel telur.

Penyerbukan pada Gymnospermae terjadi jika serbuk sari menempel pada liang bakal biji. Serbuk sari akan tertangkap oleh cairan yang terdapat di lubang bakal biji. Jika cairan menguap maka serbuk sari akan dapat masuk ke bakal biji dan terjadilah pembuahan. Biji tumbuh di dalam megasporofil dan dilengkapi dengan sayap.

Tumbuhan Gymnospermae dapat bereproduksi secara aseksual. Tumbuhan Gymnospermae yang dapat bereproduksi secara aseksual misalnya tumbuhan pakis haji dan pinus. Tumbuhan pakis haji dapat reproduksi dengan menggunakan tunas yang disebut bulbil. Tumbuhan pinus dapat berkembangbiak dengan menggunakan tunas akar.

Siklus hidup pada Gymnospermae terdiri atas dua tahapan, yaitu sporofit dan gametofit.

Reproduksi Tumbuhan Paku

Semua tumbuhan paku tidak menghasilkan bunga. Pada tumbuhan pakis dan juga tumbuhan paku lain tidak berkembangbiak dengan menggunakan bunga tetapi menggunakan spora. Namun demikian, tumbuhan paku juga tetap dapat menghasilkan sel kelamin dalam reproduksinya. Dengan demikian, tumbuhan paku dapat mengalami repoduksi secara aseksual maupun seksual.

Tumbuhan paku yang dapat kita amati berada dalam tahap sporofit karena dapat menghasilkan spora. Jika kadar air pada kotak spora berkurang, kotak spora akan sobek dan mengeluarkan spora yang ada di dalamnya. Spora akan tersebar dan akan tumbuh menjadi protalium jika lingkungannya sesuai untuk tumbuh.

Tahap gametofit dimulai ketika protalium tumbuh. Protalium akan berkembang dan menghasilkan anteridium dan arkegonium. Anteredium akan menghasilkan sperma berflagel (berekor) dan  arkegonium menghasilkan sel telur.

Fertilisasi terjadi jika sperma yang dihasilkan oleh anteridium sampai pada sel telur yang dihasilkan oleh arke gonium. Meskipun memiliki flagel, sperma tumbuhan paku memerlukan air untuk  pergerakannya. Zigot yang tumbuh dan berkembang akan memulai tahap sporofit baru. Siklus yang terjadi pada tumbuhan paku disebut juga pergiliran keturunan.

Reproduksi aseksual pada tumbuhan paku dilakukan dengan rhizoma. Rhizoma dapat tumbuh ke segala arah dan membentuk koloni tumbuhan paku yang baru. Rhizoma adalah batang yang tumbuh di dalam tanah. 

Reproduksi Tumbuhan Lumut

Lumut merupakan tumbuhan yang hidup di daerah yang lembab. Tumbuhan lumut dapat mengalami pergiliran keturunan seperti tumbuhan paku. Pergiliran keturunan pada lumut berbeda dari tumbuhan paku.

Tumbuhan lumut mengalami reproduksi aseksual melalui kuncup atau gemmae dan melakukan fragmentasi. Fragmentasi terjadi ketika tumbuhan lumut melepaskan sebagian tubuhnya untuk menjadi individu baru.