Perubahan Sosial di Berbagai Bidang - Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan Sosial di Berbagai Bidang
Daftar Isi
Perubahan Sosial Bidang Pendidikan
Perubahan sosial dapat terjadi dibidang pendidikan. Hal ini seiring dengan berkembangnya metode pengajaran dan kurikulum yang berlaku. Selain itu, perkembangan teknologi juga membuat perubahan pada pendidikan.
1. Cara Mengajar
Cara mengajar berubah seiring perkembangan jaman. Berbagai penelitian telah dilakukan terutama dalam bidang psikologi pada peserta didik. Tentu saja mereka menginginkan cara mengajar yang lebih baik sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. Selain itu, perkembangan teknologi juga semakin memajukan cara mengajar. Seperti penggunaan proyektor dalam mengajar.
2. Kekerasan
Cobalah tanya pada orangtua Anda tentang bagaimana cara guru mereka mengajar. Dahulu, guru memperlakukan muridnya dengan sangat kasar hingga ada yang sampai terluka. Namun, saat ini telah ada undang-undang perlindungan anak. Sehingga guru jaman sekarang tidak bisa melakukan muridnya dengan kasar.
3. Metode Belajar
Di beberapa sekolah, metode belajar berubah menjadi lebih modern. Seperti penggunaan laptop dan tablet PC. Di sekolah pun sering disediakan WiFi untuk mempermudah siswa untuk mengakses internet dan mencari sumber belajar.
4. Membuat Tugas
Dahulu, siswa mengerjakan tugas dengan cara pergi ke perpustakaan lalu meneliti seluruh isi buku kemudian menuliskan tugasnya dalam secarik kertas. Sekarang sangat berbeda: cari di internet, salin, cetak, selesai.
5. Kurikulum
Kurikulum adalah perubahan terbesar di bidang pendidikan. Kurikulum mencakup cara belajar, cara mengajar, dan apa yang diajarkan. Ketika kurikulum berubah, guru dan siswa harus menyesuaikan segalanya dan seringkali itu sulit.
Perubahan Sosial Bidang Ekonomi
Perubahan sosial selalu terjadi dan mencakup semua bidang. Salah satunya adalah bidang ekonomi. Perubahan sosial dibidang ekonomi mencakup gaya hidup dan aktivitas ekonomi pada masyarakat. Perubahan ini tentu saja ada dampak baik dan buruknya.
1. Gaya Hidup Konsumtif
Gaya hidup konsumtif adalah fenomena yang terjadi di jaman sekarang. Penyebab utamanya adalah rasa gengsi di masyarakat dan keinginan akan mengikuti sebuah trend. Salah satu contohnya yang fenomenal adalah fenomena mengganti smartphone baru dan makan-makanan yang mewah. Itu disebabkan karena mereka merasa gengsi dan tergiur dengan diskon yang tidak biasa terjadi. Akibatnya, kemiskinan semakin merajalela akibat sifat boros ini. [ Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli ]
2. Menyukai Produk Luar Negeri
Sejak bangsa kita dijajah, kita mulai ‘dihipnotis’ oleh mereka supaya kita menganggap bahwa produknya lebih baik daripada produk dalam negeri. Hal ini membuat kita selalu memilih produk luar negeri ketimbang produk dalam negeri. Apalagi dengan masuknya budaya asing dengan mudah ke Indonesia, kecintaan masyarakat akan produk luar negeri semakin meningkat.
3. Korupsi
Sifat manusia yang tidak pernah puas dan cenderung lebih memikirkan dirinya sendiri menghasilkan budaya korupsi. Budaya ini tentu saja sangat merugikan negara. Seharusnya uang tersebut digunakan untuk membangun sarana yang baik untuk rakyat, malah digunakan untuk memenuhi rasa kerakusan para pejabat.
4. Berutang
Kebiasaan berutang dan mencicil sudah mulai tumbuh sejak ada gaya hidup boros. Mereka menjadi suka berutang untuk membeli kebutuhan pokok. Sementara untuk memenuhi keinginannya (bukan kebutuhan) yang mahal, mereka mencicilnya.
5. Kesadaran Menabung Meningkat
Kesadaran untuk menabung semakin meningkat. Hal ini mungkin dikarenakan bunga deposito yang semakin tinggi dan berbagai penawaran menarik dari bank. Selain itu, kesadaran untuk berasuransi juga meningkat.
Perubahan Sosial Bidang Pertanian
Dunia pertanian saat ini terus mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan oleh banyak hal. Harga gabah rendah, pupuk mahal, sering gagal panen, kebutuhan meningkat, dan masih banyak lagi masalah yang dihadapi oleh para petani sehingga mereka terpaksa menjual lahan pertaniannya.
1. Masyarakat Menyukai Produk Pertanian Dari Swalayan
Masyarakat lebih suka produk pertanian dari swalayan. Mereka menganggap bahwa kualitas produk dari swalayan itu lebih baik. Walaupun kondisinya sudah tidak segar lagi dan harganya lebih mahal. Sehingga produk hasil petani lokal kurang laku di pasar.
2. Masyarakat Lebih Suka Produk Pertanian Impor
Seperti biasa, masyarakat memang lebih suka produk impor karena dianggap kualitasnya lebih bagus dan harganya lebih murah. Walaupun produk pertanian impor entah diapakan terlebih dahulu supaya bisa bertahan lama. Sekali lagi, petani lokal dirugikan.
3. Petani Gemar Menjual Lahan Pertaniannya
Karena produk pertaniannya kurang laku ditambah dengan harga pupuk serta resiko gagal panen yang tinggi membuat petani terpaksa menjual lahan pertaniannya.
4. Banyak Petani Beralih Profesi
Banyak petani yang lebih memilih beralih profesi menjadi tenaga kerja di suatu industri. Walaupun penghasilan yang didapat tidak seberapa. Namun hasilnya lebih pasti dibandingkan saat menjadi petani.
5. Petani Pintar Bermunculan
Petani yang berasal dari lulusan fakultas pertanian pun bermunculan. Petani ini lebih pintar tentang cara pengolahan sampai pendistribusiannya. Hasilnya, produk pertanian di negeri ini kualitasnya tidak kalah dengan produk pertanian dari luar negeri atau impor.
Perubahan Sosial Bidang Industri
Industri berkembang pesat terutama setelah revolusi industri di Eropa antara tahun 1750-1850. Pada saat itu, penggunaan mesin uap sebagai pengganti tenaga manusia mulai marak digunakan sehingga menghemat banyak biaya. Namun, hal itu justru menimbulkan pengangguran dimana-mana karena jumlah tenaga kerja tidak sebanding dengan kebutuhan industri akan tenaga kerja. Selain itu, banyak sekali perubahan sosial dibidang industri.
1. Urbanisasi
Karena industri dikatakan sebagai sebuah kemajuan dan itu berada di daerah perkotaan. Maka banyak masyarakat desa berbondong-bondong ke kota untuk mencari kehidupan yang ‘katanya’ lebih layak. Meskipun tidak semuanya beruntung karena tidak semua industri memerlukan banyak tenaga kerja.
2. Persaingan Pendidikan
Karena industri memerlukan tenaga kerja yang sedikit. Persaingan untuk merebut pekerjaan menjadi meningkat. Mereka berupaya untuk mengejar pendidikan setinggi mungkin untuk dapat bekerja di tempat yang mereka idamkan.
3. Ketimpangan Antara Desa dan Kota
Karena urbanisasi, banyak warga desa yang meninggalkan pekerjaannya sebelumnya yaitu bertani. Itu membuat adanya ketimpangan antara agrikultural dengan industri.
4. Gaya Hidup
Gaya hidup yang berkembang akibat industri berkembang adalah gaya hidup praktis. Semuanya ingin supaya serpa praktis dan cepat. Sehingga banyak orang menjadi malas dalam melakukan sesuatu.
5. Kemajuan di Berbagai Bidang
Industri yang berkembang membuat kemajuan di berbagai bidang. Termasuk bidang tekstil, pertambangan, ilmu kimia, pangan, perumahan, transportasi, dll.
6. Kesejahteraan Tenaga Kerja Kurang
Revolusi industri membuat sesama industri menjadi semakin bersaing ketat. Hal ini menuntut industri untuk menghasilkan barang sebanyak-banyaknya dengan biaya yang serendah mungkin. Hal ini berimbas terhadap para tenaga kerja. Upah menjadi lebih rendah dan jam kerja menjadi diperpanjang. Para tenaga kerja tidak dapat lari dari industri itu karena mereka akan kesulitan mencari pekerjaan lain mengingat persaingan untuk mendapatkan pekerjaan sangatlah ketat. Selain itu, wanita dan anak-anak juga dipekerjakan. Tentu saja ini berdampak pada kesejahteraan tenaga kerja.
Perubahan Sosial Bidang Komunikasi
Perubahan sosial adalah istilah yang merujuk pada setidaknya empat jenis fenomena yakni perubahan populasi, perubahan budaya, perubahan relasi, dan perubahan katastropik. Perubahan sosial lebih luas dibandingkan perubahan budaya karena perubahan sosial lebih bersifat evolusioner. Perubahan sosial dalam komunikasi dewasa ini lebih dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Teknologi memungkinkan setiap orang dapat berkomunikasi dengan orang lain meskipun jaraknya sangat jauh. Berikut adalah contoh perubahan sosial dalam bidang komunikasi.
1. Penggunaan Telepon Genggam
Telepon genggam bisa dikatakan sebagai perangkat paling revolusioner saat ini. Setiap orang membutuhkannya dan menjadi salah satu kebutuhan pokok. Telepon genggam memiliki fitur yang sangat banyak dalam ukurannya yang relatif kecil. Salah satu fungsi utama telepon genggam adalah untuk berkomunikasi. Telepon genggam sangat membantu dua pihak yang berjauhan saling berkomunikasi. Komunikasi melalui telepon genggam dapat menggunakan berbagai medium mulai dari lisan, tulisan, hingga visual. Hal tersebut menimbulkan perubahan sosial yang revolusioner sehingga disebut sebagai revolusi komunikasi.
2. Media Sosial
Media sosial adalah teknologi yang memfasilitasi pembentukan komunitas atau berbagi informasi melalui komunitas virtual. Media sosial telah memungkinkan pertukaran budaya dan komunikasi lintas budaya. Orang-orang di media sosial juga berkomunikasi dengan cara yang berbeda dan memunculkan istilah-istilah baru seperti “LOL”, “wkwk”, “viral”, “netizen”, dll. Media sosial juga dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan produknya kepada calon konsumen potensial.
3. Radio dan Televisi
Media komunikasi satu arah seperti radio dan televisi menimbulkan perubahan sosial pada awal kemunculannya dan masih terjadi saat ini khususnya di daerah pelosok. Radio dan televisi memungkinkan orang-orang di pelosok mengetahui apa yang terjadi di luar daerahnya sehingga memberikan wawasan dan alternatif hiburan baru. Akan tetapi, radio dan televisi juga membawa dampak negatif seperti cara komunikasi orang di televisi yang dianggap kurang sopan dalam masyarakat mulai ditiru.
Posting Komentar