Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Anatomi Reproduksi Pria, Organ, Hormon

Anatomi Reproduksi Pria - Alat reproduksi pria penting untuk kita pelajari, baik kaum pria maupun wanita. Kenapa hal ini penting? karena dengan mengetahui anatomi reproduksi pria, kita akan lebih mudah menjaga kesehatan alat reproduksi. Mengingat sangat berharganya organ ini untuk meneruskan keturunan. Jika alat reproduksi bermasalah, tentunya kita akan kesulitan untuk mendapatkan momongan atau keturunan.

Anatomi Reproduksi Pria

Berikut ini gambar memperlihatkan dengan jelas anatomi reproduksi pria.
Anatomi Reproduksi Pria

Secara umum kita bisa membagi organ reproduksi pria menjadi 2, yaitu organ dalam dan organ luar.

Organ Dalam

Berikut ini yang termasuk kedalam organ dalam alat reproduksi pria.

a.Testis
Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia.Testis berjumlah sepasang(testes=jamak).Testis dibungkus oleh skrotum, kantong kulitdi bawah perut.Pada manusia,testis terletak di luar tubuh,dihubungkan dengan tubulus spermatikus dan terletak di dalam skrotum.Ini sesuai dengan fakta bahwa proses spermatogenesis pada mamalia akanlebih efisien dengan suhu lebih rendah dari suhu tubuh(<37°C).

b. Saluran reproduksi 
  • Epididimis (tempat pematangan sperma)
Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens
  • Vas deferens (saluran sperma dari testis ke kantong sperma)
Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
  • Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. Berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra
  • Uretra
Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.

c. Kelenjar Kelamin
  • Vesikula seminalis (tempat penampungan sperma)
Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
  • Kelenjar prostat (penghasil cairan basa untuk melindungi sperma)
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat adalah kelenjar pensekresi terbesar. Cairan prostat bersifat encer dan seperti susu, mengandung enzim antikoagulan, sitrat (nutrient bagi sperma), sedikit asam, kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
  • Kelenjar bulbouretra / cowper (penghasil lendir untuk melumasi saluran  sperma)
Kelenjar bulbouretralis adalah sepasang kelenjar kecil yang terletak  disepanjang uretra, dibawah prostat. Kelenjar Cowper (kelenjar  bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju  uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).

Organ Luar

Berikut ini yang termasuk organ luar alat reproduksi pria.

a. Penis
Penis (dari bahasa Latin yang artinya “ekor”, akar katanya sama dengan phallus, yang berarti sama) adalah alat kelamin jantan. Fungsi penis secara biologi adalah sebagai alat pembuangan sisa metabolisme berwujud cairan (urinasi) dan sebagai alat bantu reproduksi.

b. Skrotum
Skrotum adalah kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus testisatau buah zakar. Skrotum terletak di antara penis dan anus serta di depan perineum Fungsi skrotum adalah untuk memberikan kepada testis suatu lingkungan yang memiliki suhu 1 - 8 oC lebih dingin dibandingkan temperature rongga tubuh. Fungsi ini dapat terlaksana disebabkan adanya pengaturan oleh sistem otot rangkap yang menarik testis mendekati dinding tubuh untuk memanasi.

Hormon Pada Pria

a.Testosteron
Testosteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder. 

b. LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron. 

c. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi. 

d. Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma. 

e. Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.

Penyakit Alat Reproduksi

  • Hipogonadisme 
  • Kriptorkidisme 
  • Hyperthropic prostat
  • Uretritis
  • Anorkidisme
  • Epididimitis
  • Gonorhoe
  • Impotensi
  • Prostatitis
  • Sifilis
  • Hernia inguinalis
  • Kanker testis
  • Infertilitas
  • Kanker Prostat
  • HIV/AIDS

Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Pria

  1. Melakukan pemeriksaan organ  reproduksi secara rutin agar  kelainan dapat segera ditangani lebih awal.
  2. Melindungi testis  selama beraktifitas, misalnya dengan tidak menggunakan pakaian teralu ketat sehingga testis  tidak kepanasan.
  3. Mengurangi kebiasaan mandi dengan air  panas.  Temperatur yang  sejuk diperlukan untuk perkembangan sperma.
  4. Menjalankan pola hidup sehat, seperti mengkonsumsi makanan bergizi, cukup olahraga, menghindari penyakit menular seksual,  dan menciptakan ketenangan psikis.
  5. Menghindari minuman berakohol dan rokok.